wanita

Banyak lebah mendatangi bunga yang kurang harum
Kerana banyaknya madu yang dimiliki bunga
Tidak sedikit lebah meninggalkan bunga yang harum kerana sedikitnya madu
Banyak lelaki tampan yang tertarik dan terpesona oleh wanita yang kurang cantik
Kerana memiliki hati yang cantik
Dan tidak sedikit pula wanita cantik ditinggalkan lelaki kerana keburukan hatinya
Karena kecantikan yang sejati bukanlah cantiknya wajah tetapi apa yang ada didalam dada
Maka percantiklah hatimu agar dicintai dan dirindukan semua orang.

“Sesungguhnya Allah tidak melihat luaran kalian dan rupa kalian akan tetapi Allah melihat hati kalian” – (HR.Muslim)

Saturday, December 10, 2011

jom!cuci hati kita!

❤• بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ ❤•

♥ஜ♥(¯`•.¸ღ CUCI HATI ღ¸.•´¯)♥ஜ♥

✰◠◡◠✰◠◡◠✰◠◡◠✰◠◡◠✰◠◡◠✰◠◡◠✰◠◡◠✰◠◡◠✰
... Kadang-kadang kita TERLUPA, kita jauh daripada Allah..LALAI dalam menjaga HUBUNGAN kita denganNya..sebab itu JANGAN DITANYA kenapa kita LEMAH saat DERITA menimpa kerana kita rasa BANTUAN itu tiada daripadaNya..UBATNYA adalah MENDEKAT, biarlah dahi kepada bumi melekat dengan sujudmu yang penuh BERKAT..✿~

KELUARLAH daripada kepompong DOSA, supaya dirimu dapat TERBANG bebas dalam taman-taman SYURGA..InsyaAllah..
✰◠◡◠✰◠◡◠✰◠◡◠✰◠◡◠✰◠◡◠✰◠◡◠✰◠◡◠✰◠◡◠✰

muhasabah bersama

❤• بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ ❤•

¸..•¨¨)) MUHASABAH DIRI
¸.•´•´¨¨) -:¦:-((¸¸.•´ ¸.•´.-♥

... ❤*•¸.•´`¸.•❤´``•.✮'•.¸☆☆'•.¸✮'•.¸☆❤*•¸.•´`¸.•❤´``•.✮'•.¸☆☆'•
" Tidak berganjak kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat
sehingga ia disoal tentang umurnya pada perkara apakah ia habiskan,
dan tentang ilmunya untuk apakah ia gunakan,
dan tentang harta bendanya dari manakah ia perolehi
dan pada apakah ia belanjakan,
dan juga tentang tubuh badannya pada perkara
apakah ia susutkan kemudaan dan kecergasannya".
(HR Tarmizi)

Perkara yang ditekankan:
1- Persoalan umur, di mana di habiskan.
2- Tentang ilmu yang dipelajari, adakah dimanfaatkannya.
3- Mengenai harta, dari mana asalnya dan di mana dibelanjakan.
4- Tubuh badan dan kemudaannya, untuk apa dipergunakan.

InsyaAllah,sama2 kita renungkan agar kita lebih siap untuk menghadapNya
diakhirat kelak..sama2 kita topup AMAL kepadaNya..ameen ya Rabb,..
❤*•¸.•´`¸.•❤´``•.✮'•.¸☆☆'•.¸✮'•.¸☆❤*•¸.•´`¸.•❤´``•.✮'•.¸☆☆'•

walaupun tiada yang sayang kita.

....Walau TIADA ORANG sayang kita,
tapi ALLAH SWT ada DEKAT di hati kita....

....Walau TIADA ORANG cinta kita
tapi ALLAH SWT sentiasa KASIHI kita...
...
....Walau TIADA ORANG tolong kita
tapi ALLAH SWT ada LINDUNGI kita...

....Walau TIADA ORANG rindu kita
tapi ALLAH SWT tetap TUNGGU kita...

....Walau TIADA ORANG jaga kita
tapi ALLAH SWT PERHATIkan kita....

....Walau TIADA ORANG dengan kita
tapi ALLAH SWT ada TEMANkan kita....insyaALLAH...♥

duhai sahabatku

*˙·•☆˙*˙ DuHaI SaHaBaT ·˙♥●*☆•·˙*☆·˙
(´'`v´'`) ·˙♥ :::: PESAN BERPESAN
.`●.¸.●*·•☆·˙♥·˙˙ DI KALA BERBICARA ::::

» Bicara itu bisa menggores luka, ❝..Bila menyindir penuh makna..❞
... » Bicara itu bisa menjadi racun, ❝..Andai disalur menjadi fitnah..❞
» Bicara itu bisa menikam tajam, ❝..Kala dihunus bersulam dendam..❞
» Bicara itu bisa menjadi penawar, ❝..Andai nasihat galang gantinya..❞
» Bicara itu bisa menjadi azimat, ❝..Bermotivasi pencetus semangat..❞
» Dan BICARA itu juga bisa MENJADI SEBAHAGIAN daripada DOA,
❝..Maka BERHATI-HATILAH tatkala MENUTURKANNYA !! ❞

CINTA

Di depan orang yang kita cinta, lidah kelu untuk
berkata-kata. Di depan orang yang kita suka, kita
akan bebas berkata apa saja.

Kita tidak akan merenung mata orang yang kita
... cinta. Tapi kita akan selalu merenung mata orang
yang kita suka.

Bila orang yang kita cinta menangis, kita akan
turut jua menangis. Bila orang yang kita suka
menangis, kita akan cuba untuk membuat dia gembira.

Perasaan cinta bermula dari kata. Perasaan suka
bermula dari telinga. Jadi, jikalau kita berhenti
menyukai seseorang yang kita suka umpama kita
membuang telinga kita. Tapi jika cuba menutup mata
cinta berbuah menjadi airmata. Setiap orang yang
hidup akan mengalami ini dalam hidup mereka.

belajarlah temanku

Belajarlah BERSYUKUR meski KEKURANGAN
Belajarlah IKHLAS meski TAK RELA
Belajarlah TAAT meski BERAT
Belajarlah MEMAHAMI meski TAK SEHATI
Belajarlah SETIA meski BANYAK GODAAN
... Belajarlah MEMBERI meski TAK SEBERAPA
Belajarlah MENGASIHI meski kau DISAKITI
Belajarlah TENANG meski kau sedang GELISAH
Belajarlah PERCAYA meskipun SUSAH
Percaya bahawa ALLAH SWT. masih sanggup menolongmu...♥

Keterangan-keterangan yang Ada Hubungannya dengan Siksa Kubur



Firman Allah Ta'ala, "Orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), 'Keluarkanlah nyawamu!' Pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan." (al-An'aam: 93)

"Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalik...an kepada azab yang besar." (at-Taubah: 101)

"Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka ditampakkan neraka pada pagi dan petang. Pada hari terjadinya kiamat, dikatakan kepada malaikat, 'Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.'" (al-Mu'min: 45-46)

Bara' bin Azib Radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila seorang mukmin didudukkan di dalam kuburnya, maka ia didatangi (malaikat). Ia bersaksi bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Maka, itulah firman Allah, 'yutsabbitul-laahul-ladziina aamanuu bilqaulits-tsaabiti' 'Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan perkataan yang teguh'." (Ayat ini turun mengenai azab kubur).

kata hati..

".........kata orang HATI♥ yang marah kerasnya bagai kerikil tajam.......kata orang HATI♥ yang sakit parahnya bagai tertusuk duri sembilu.......kata orang HATI♥ yang luka bisanya bagai disengat ribuan lebah.......namun benarlah kata orang hanya keMAAFan yang dapat mencairkan segalanya.......HATI♥ yang keras kembali lembut.......HATI♥ yang sakit kembali bangkit.......HATI♥ yang luka kembali ceria.......memang benarlah hanya keMAAfan penawar bagi HATI♥ yang redha........"

doa diterima

Doa sentiasa diterima oleh Allah. Jika doa kita belum dimakbulkan, mungkin ada beberapa faktor lain yang menganggu. Mungkin, doa yang kita mohon itu tidak memberikan kebaikan kepada kita jika dimustajabkan.

Ada doa kita diterima oleh Allah didunia dan ada yang tidak diberikan disebabkan hikmah yang Allah lebih mengetahui, lalu disimpan doa kita disisiNya untuk diberikan pad...a hari akhirat dengan yang lebih baik dan lebih utama untuk kita. Atau doa yang kita pohon itu ditukar denang kebaikan-kebaikan yang lain seperti kita diselamatkan daripada bahaya didalam kehidupan yang tidak diduga oleh kita.

Oleh itu, ubah konsep doa dalam diri kita, tidak dimakbulkan bukan bererti Tuhan tidak sayang kepada kita, tapi Dia menangguhkan doa kita dengan hikmah yang tersendiri yang barangkali hikmah itu yang lebih kita perlukan berbanding doa kita.

Ampunilah aku

♥Ampunkan aku..
Ya Allah jika hamba lupa dengan smua nikmat dariMu
♥Ampunkan aku..
Ya Allah jika hamba sombong merasa semua nikmat ini adalah kewajibanMu
♥Ampunkan aku..
... Ya Allah jika hamba merasa paling beriman diantara manusia yg lain
♥Ampunkan aku..
Ya Allah jika hamba merasa paling benar diantara mahlukMU
♥Ampunkan aku..
Ya Allah jika hamba menunda solat farduMu
♥Ampunkan aku..
Ya Allah jika lisan hamba menyakiti makhluk-MU

♥ஜ♥(¯`•.¸ღ 99 Langkah Menuju Kesempurnaan Iman ღ¸.•´¯)♥ஜ♥

1. Bersyukur apabila mendapat nikmat;
2. Sabar apabila mendapat kesulitan;
3. Tawakal apabila mempunyai rencana/program;
4. Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
5. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;
6. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;
7. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;
8. Jangan usil dengan kekayaan orang;
9. Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang;
10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan;
11. Jangan tamak kepada harta;
12. Jangan terlalu ambitious akan sesuatu kedudukan;
13. Jangan hancur karena kezaliman;
14. Jangan goyah karena fitnah;
15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri.
16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram;
17. Jangan sakiti ayah dan ibu;
18. Jangan usir orang yang meminta-minta;
19. Jangan sakiti anak yatim;
20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;
21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa- dosa kecil;
22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);
23. Lakukan solat dengan ikhlas dan khusyu;
24. Lakukan solat fardhu di awal waktu, berjamaah di masjid;
25. Biasakan shalat malam;
26. Perbanyak dzikir dan do’a kepada Allah;
27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat;
28. Sayangi dan santuni fakir miskin;
29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah;
30. Jangan marah berlebih-lebihan;
31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih- lebihan;
32. Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah;
33. Berlatihlah konsentrasi pikiran;
34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi;
35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan;
36. Jangan percaya ramalan manusia;
37. Jangan terlampau takut miskin;
38. Hormatilah setiap orang;
39. Jangan terlampau takut kepada manusia;
40. Jangan sombong, takabur dan besar kepala;
41. Berlakulah adil dalam segala urusan;
42. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah;
43. Bersihkan rumah dari patung-patung berhala;
44. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran;
45. Perbanyakkan silaturrahim;
46. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam;
47. Bicaralah secukupnya;
48. Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala- galanya;
49. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu;
50. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur;
51. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin;
52. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga;
53. Makanlah secukupnya, tidak kekurangan dan tidak berlebihan;
54. Hormatilah kepada guru dan ulama;
55. Sering-sering bershalawat kepada Nabi Saw;
56. Cintai keluarga Nabi saw;
57. Jangan terlalu banyak hutang;
58. Jangan terlampau mudah berjanji;
59. Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahawa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara;
60. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti bercakap-cakap yang tidak berguna;
61. Bergaul lah dengan orang-orang soleh;
62. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar;
63. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu;
64. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita;
65. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi;
66. Jangan membenci seseorang karena pahaman dan pendiriannya;
67. Jangan benci kepada orang yang membenci kita;
68. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan
69. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan.
70. Jangan melukai hati orang lain;
71. Jangan membiasakan berkata dusta;
72. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian;
73. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab;
74. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan;
75. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita
76. Jangan membuka aib orang lain;
77. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita;
78. Ambilah pelajaran dari pengalaman orang- orang arif dan bijaksana;
79. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan;
80. Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya;
81. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan negara;
82. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain;
83. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara;
84. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa;
85. Hargai prestasi dan pemberian orang;
86. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan;
87. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan.
88. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita;
89. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisikal atau mental kita menjadi terganggu;
90. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana;
91. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita;
92. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina;
93. Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita sebelum dipastikan kebenarannya;
94. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban;
95. Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan;
96. Jangan memaksa diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri;
97. Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan;
98. Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan kerosakan;
99. Jangan berjaya di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang.

Allahu rabbi..

(¯`v´¯)^^
`•.¸.•´`•.¸•*¨¨*•.¸¸❤`•.¸.¸¸.•*❤
Seseorαng Yang Adα Dαlαm Hidup kitα Hαnyα Milik Allαh....Segala Yang Ada Pada kitα Semuanya Milik Allah,,,,Cumα Pinjαm,,,, Segαlαnyα Allαh Yang Punyα...Jαdi Bilα Semuα Ini Allαh Yang Punyα, Mαkα Diα Berhαk Buαt Segαlα Sesuαtu,,,,,Sekehendak-Nya,,,,, Ðiα berhαk Beri Cintα,Kαsih Sayang,,,,,Diα Juga Berhαk Tαrik Bαlik Semuα itu,,,, Selαlu Jugα Ingαt Bαhαwα ...Apα Yang Kitα Rαsα Terbαik Itu, Belum Pαsti Menjαnjikαn Yang Terbαik
Untuk kitα,,,,, Ðαn Apα Yang Dirαsα Aib dan Menyαkitkαn Itu Tidαk Semestinyα Pαhit di Hujungnyα,,,,,Selαlu Ingαt Bαhαwα Apα Yang Allαh Buαt Untuk kitα, Adαlαh Yang Terbαik Untuk kitα,,,,Ðαri Situ Kitα Akαn Mulα Belαjαr Erti Redhα,,,, " kitα Tidαk Mαmpu Mengαwαl Arαh Tiupαn Angin, Kitα Hαnyα Mαmpu Mengαwαl Kemudi Pelαyαrαn kitα..

Wednesday, December 7, 2011

syahadah tahfiz al quran

semua info sal syahadah from this blog :) thax atas info nya ..
http://keyboarddaie.blogspot.com/2011/10/syahadah-tahfiz-dan-sijil-tahfiz.html
why tiba2 nak cakap pasal syahadah tahfiz?..sebab saya tengok para huffaz sekarang banyak matlamat diorang juz hafal untuk masa yang ditetapkan..bila sambung ke tempat lain..mungkin hafalan mereka kian pudar..Allah hu rabbi.. syahadh ni mampu menguatkan hafalan kita di dada.. jom baca sedikit pasal syahadah..ini untuk diri saya juga n para huffaz yang lain..

Saya ingin menfokuskan syahadah tahfiz al-Quran ataupun dengan erti kata lainnya sijil tahfiz al-quran.

Kebiasaannya bagi setiap sekolah tahfiz ada istilah tertentu yang dikhususkan sebagai panggilan khusus bagi setiap nama-nama sijil dan peringkat mengikut ujian yang diambil.



Sijil Tahfiz biasanya dan kebanyakan setiap sekolah ataupun Maahad tahfiz menggunakannya dengan erti kata apabila seseorang pelajar itu dapat mengkhatamkan 30 juzuk al-Quran dengan hafalan. Dan selepas dari itu pelajar tersebut akan dikurniakan Sijil Tahfiz Al-Quran.



Ada juga sebahagian Maahad tahfiz mensyaratkan untuk mendapatkan sijil ini perlulah mengkhatamkan 30 juzuk al-Quran BESERTA mengulangnya kembali dengan satu ulangan. Bermaksud, selepas dari pelajar itu tamat mengkhatamkan 30 juzuk al-Quran secara hafalan kemudian ditambah dengan mengulang kembali hafalannya serta melancarkan hafalannya bermula dari juzuk 1 hinggalah juzuk 30. Selepas tamat ulangannya, barulah pelajar itu dikurniakan sijil tahfiz al-Quran.



Bagi saya ini adalah lebih baik dari yang pertama, kerana kebiasaannya dan kebanyakannya pelajar-pelajar tahfiz yang hampir kepada juzuk 30 ini sibuk mengejar dan tidak sabar-sabar untuk mengkhatamkan hafalannya. Jadi secara tak langsung ulangan ataupun murajaahnya itu tidak diberi penumpuan yang khusus kerana sibuk memikirkan dan mengejar ‘khatam’ itu.



Matlamat sebenar untuk menghafal al-Quran bukanlah berniat sekadar hafal, khatam, kemudian tinggal.

Tujuan asal menghafal al-Quran ini adalah untuk menjaganya bukan sekadar hafal semata-mata.





Kita beralih pula pada Syahadah Tahfiz Al-Quran:



Penggunaan sijil tu kebanyakannya sama saja di mana-mana sekolah atauun maahad cuma mungkin dari segi makna terdapat perbezaan.



Syahadah, kebiasaannya diambil atas satu tujuan iaitu untuk menguatkan lagi hafalan al-Quran selepas dari peljaa itu tamat mengkhatam keseluruhan al-Quran secara hafalan.



Setiap sekolah, maahad tahfiz, pusat pengajian tahfiz berbeza cara untuk ‘mengambil syahadah’ ini.



Di bawah ini saya tuliskan beberapa cara yang berbeza untuk mendapatkan syahadah tersebut:



1- Setiap pelajar wajib mengkhatamkan al-Quran secara hafalan kemudian ditambah dengan ulangan bermula juzuk 1 hingga 30 sebanyak 40 kali pusingan (40 kali khatam). Selepas syarat itu disempurnakan barula pelajar itu dibenarkan untuk mengambil syahadah.



Untuk mengambil syahadah pula perlu membaca 30 juzuk al-Quran itu bermula juzuk 1 hinga 30 samada dihadapan semua pelajar dan dalam masa yang sama ada seorang guru yang menyemaknya secara TELITI dan disebelahnya ada 2 atau 4 orang pelajar tahfiz yang ditetapkan untuk membantu menyemak bacaan pelajar syahadah itu (saksi).



2- Wajib khatamkan al-Quran 30 juzuk (sama di atas) kemudian ditambah dengan ulangan sebanyak 8 kali ulangan dan selepas itu disemak oleh guru al-Quran secara khusus (one by one) tanpa ada sebarang gangguan dari pelajar lain. Guru kelas akan mekhususkan waktu untuk menyemak hafalannya secara TELITI.

Berbeza dengan 8 ulangan tadi, pelajar tersebut masih mengulang macam biasa cuma tiada pengkhususan baginya, mungkin pelajar tersebut mengulang bersama sahabat-sahabatnya ataupun baca dengan gurunya. Selepas guru berpuas hati dengan hafalannya dan guru mengizinkan pelajar tersebut untuk mengambil syahadah dengan cara membacanya dihadapan guru lain dengan bersaksikan 4 orang pelajar sebagai membantu proses penyemakan semasa proses syahadah berjalan.



3- Wajib khatamkan al-Quran 30 juzuk, kemudian ulangan 40 kali (sama no 1) Cuma bezanya ialah pelajar tersebut diasingkan dalam sebuah bilik khas untuknya. Di situ dia diletakkan selama 40 hari dan wajib berpuasa, disamping murajaah (mengulang) al-Quran. Pelajar tersebut tidak boleh keluar sama sekali sehinggalah selesai proses syahadah itu. Semuanya berlaku dalam bilik khas itu. Tujuan dibuat begitu adalah untuk mengelakkan pelajar tersebut diganggu dengan pelbagai urusan dunia dan digalakkan untuk menumpukan sepenuhnya pada al-Quran tanpa ada sebarang gangguan.



Segala yang disebut di atas adalah proses biasa bagi seorang pelajar untuk mendapatkan ‘syahadah’. Cuma ada beberapa perbezaan mengikut syarat-syarat yang ditetapkan oleh pihak maahad tahfiz.



Antaranya:



Ulangan selapas khatam al-Quran



Ada yang meletakkan syarat wajib 100 kali ulangan, ada yang meletakkan 40 kali, 8 kali dan ada yang meletakkanya hanya sekali sahaja sudah memadai untuk mendapatkan siijil syahadah ataupun mengambil syahadah.



Tajwid



Syahadah al-Quran kebiasaannya ditumpukan pada hafalan semata-mata, jadi tidak menjadi sesuatu yang pelik sekiranya sewaktu bacaan syahadah disemak seandainya ada kesalahan kecil dari segi tajwid dan fasohah ia dianggap biasa dan tidak menjadi kesalahan kerana matlamat utama syahadah adalah ‘hafalan’



Tartil



Tartil ini adalah bacaan yang jelas dan huruf-huruf yang disebutkan dan bacaannya amat perlahan. Maka tidak peliklah sekiranya ada pelajar yang mengambil syahadah bermula selepasa subuh dan tamat pada tengah malam dan kemungkinan boleh sampai subuh esoknya. Hanya berhenti untuk makan dan solat sahaja.



Bilangan hari



Hari juga menjadi syarat yang penting untuk mendapatkan pangkat yang tingi. Misalnya pangkat mumtaz (cemerlang), jayyid jidan (lebih baik), jayyid (baik), maqbul (sederhana).

Makin sedikit hari, makin tinggilah pangkatnya. Ini kerana pangkat dinilai berdasarkan kemampuan seseorang pelajar itu mampu mengkhatamkan al-Quran dalam waktu yang singkat.

Sebahagian maahad tahfiz meletakkan syarat hanya 4 hari sahaja dibenarkan untuk mengambil syahadah. Tidak boleh dikurangkan atau ditambah. Penilaan dibuat berdasarkan kelancaran dan kefasihan. Sekiranya pelajar tidak dapat menyelesaikan bacaannya hingga hari ke 4 dan perlu disambung bacaannya keesokkan harinya, ia dianggap mendapat pangkat maqbul (sederhana) kerana ia dinilai tidak mampu untuk menghabiskan dalam masa yang ditetapkan.



Kesalahan kalimah dan tajwid



Ini adalah perkara yang sangat-sangat ditekankan. Sebahagian maahad tahfiz mensyaratkan HANYA 3 kesalahan saja yang boleh diterima. Sekiranya bacaan pelajar tersebut melebihi 3 kesalahan maka pelajar tersebut WAJIB mengulangnya kembali samada mengikut bilangan asal murajaahnya tadi ataupun mengikut bilangan yang ditetapkan oleh pihak sekolah.

Kesalahan; terdapat beberapa jenis:


KESALAHAN BESAR

- Kesalahan kalimah sehingga mengubah makna

- Kesalahan tajwid (ada yang mengangap ini kesalahan besar)

- Mengulang-ulang ayat yang sama sehingga ditegur berkali-kali

- Tidak dapat menyambung LANGSUNG selepas dibantu berkali-kali

- Tajwid-benda kecil tapi dipandang ringanbg pelajar (panjang pendek, dengung)



KESALAHAN KECIL

- Kesalahan tajwid

- Tertukar makhraj huruf

- Tertukar ayat/masuk ayat lain (ada setengah menganggap ini adalah kesalahan besar)



*semua yang disebutkan di atas adalah perkara yang ditekankan ketika mana proses syahadah dijalankan. Semuanya terpulang kepada pihak institusi samada meletakkannya dalam kategori kesalahan kecil atau kesalahan besar.



Sekiranya berlaku kesalahan besar, kemungkinan pelajar tersebut dibatalkan proses syahdah dan dinasihatkan untuk mengulang serta melancarkan al-Quran da mungkin diberi peluang untuk mengambil syahda untuk kali yang ke seterusnya.



Dan seandainya berlaku kesalahan kecil, di atas budi bicara guru atau ustaz yang menyemaknya mungkin pelajar tersebut diberi peluang untuk meneruskan proses syahadahnya itu.





Perlu diingat dan diberi perhatian.



Matlamat mengambil syahadah bukan untuk INGAT pada masa itu sahaja. Sebagai hafiz al-Quran, apabila dia mula menghafal maka bermulalah hukum wajib ke atasnya untuk menjaga al-Quran yang telah dihafalnya.



YAKIN. Ya, keyakinan sangat perlu dan amat ditekankan sekiranya anda ingin mengmbil syahadah. Walaupun anda mengulang seribu kali atau berpuluh-ribu kali sekalipun, sekiranya tiada keyakinan untuk ‘membuat atau mengambil syahadah’ saya percaya anda tidak akan mampu untuk melakukannya.



Teringat seorang teman, apabila ditebuk-disoal (istilah pelajar tahfiz), semuanya dia boleh jawab tanpa ada sebarang kesalahan walaupun satu. Tapi apabila disuruh mengambil syahadah, jawapannya ialah ‘aku tak yakin la’.



Aku tak biasa baca depan orang ramai, aku tak biasa baca ngn ustaz lain, aku biasa baca ngn guru kelas aku je… ini adalah perkara biasa yang berlaku kepada pelajar-pelajar yang ingin mengambil syahadah. Mereka bukan tidak ingat akan quran yang dihafalnya tapi keyakinan dan kemampuannya untuk membaca dikhalayak ramai mungkin membataskan dia untuk mengambil syahadah.



Tapi ingatlah, saat yang paling manis ketika anda hendak mengambil syahadah itu adalah saat proses pengulangan itu. Masakan tidak ianya berasa manis, sebelum ini hendak baca sejuzuk sehari pun susah, sanggup ponteng kelas nak lari dari kena rotan oleh ustaz kerana ‘tak dapat’ hafalan untuk dibacakan di hadapan ustaz.



Tapi disaat proses pengulangan syahadah. Sehari anda mampu membaca 7 juzuk!!! Kadang-kadang disebabkan terlalu lancar dan masyi (al-Quran-berjalan), sampai anda tidak sempat nak mengulangnya, hanya tengok-tengok dan belek-belek sahaja kemudian terus pergi baca depan ustaz.



Walaupun saya tidak merasai ‘syahadah’ itu, saya bersyukur kerana dapat melalui proses itu, mungkin tiada rezeki untuk saya. Tapi kemanisan itu masih saya rasai sampai sekarang. Dengan tidak mengambil syahadah pun saya sudah merasai kemanisannya, apatah lagi mereka yang berjaya mengambilnya??



Tapi sudah mengambil syahadah bukan bermakna anda boleh meninggalkan terus al-Quran ‘anda’ itu. Tanggungjawab untuk mengulang itu haruslah berterusan hingga kamu mati. Tidak semua orang yang mengambil syahdah boleh ingat sampai mati. Manakala tidak semua orang yang tidak mengambil syahadah bermakna dia tidak ingat al-Quran. Jadi, peliharalah hati agar tiada unsur riak bagi menjaga al-Quran yang telah di amanahkan kepada kalian.



Mungkin jalan untuk menjadi imam terawikh (bagi lelaki) setiap tahun adalah jalan lain selain dari mengambil syahadah. Kata seorang ustaz, untuk mendapat al-Quran yang mantap, paling kurang dia kena jadi imam tarawikh 30 juz selama 5 tahun berturut-turt paling kurang dan ustaz itu telah membuktikannya. Sesibuk mana pun kita, jangan abaikan al-Quran.



Pesanan terakhir untuk para huffaz, peganglah kata-kata ini, al-Quran itu bukan kita punya, dan jangan memandang remeh pada ayat yang mudah bagi kalian. Contohnya pada ayat kursi, juz 30, surah yaasin dan sebagainya. Kadang-kadang ayat yang kita bajet senang tu la ia akan menjadi susah dan hilang khusunya time kita jadi imam, dalam exam ataupun dalm pertandingan musabaqah. Selepas itu akan terkeluar kata-kata: aku dah ulang dah ayat ni tapi pesal lupa plak???

Inilah buktinya al-Quran itu bukan kita punya, Allah akan hilangkannya bila Dia nak, segala benda yang dihafal confirm akan lupa, kecuali benda yang tidak dihafal. Kita ingat dengan cara benyak mendengar contohnya surah al-Fatihah. Ada setengah individu dia tidak pernah lupa al-Fatihah. Sebab dia tidak hafal. Seandainya dia hafal bermula dari ayat satu dan seterusnya mesti ada satu hari dia akan terlupa.



ini sahaja yang saya dapat kongsikan hasil dari pengalaman yang tidak seberapa ini, moga ada hikmahnya.



Sekadar perkongsian untuk sahabat huffaz, bakal huffaz dan terdetik menjadi huffaz